Film ‘Sanubari Jakarta’ Raih Apresiasi di Berlin
Republika.co.id, 13 Desember 2014
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film omnibus „Sanubari Jakarta“ yang diproduseri Lola Amaria masih diputar di sejumlah negara. Terbaru, film yang diproduksi tahun 2012 tersebut diputar di sebuah konferensi internasional di Berlin, Jerman.
„Sanubari Jakarta“ menjadi satu-satunya film yang ditayangkan dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Watch Indonesia!, yang berlangsung dari tanggal 10-14 Desember 2014.
„Tidak tahu kenapa Watch Indonesia! akhirnya memilih Sanubari Jakarta. Film ini disutradarai oleh 10 sutradara muda Indonesia yang sebagian besar heteroseksual. Jadi seperti perspektif orang luar terhadap LGBT,“ kata Lola Amaria salah satu sutradara yang merangkap produser dalam keterangan tertulis yang diterima Republika Online (ROL), Sabtu (13/12).
Sanubari Jakarta adalah film omnibus yang memuat 10 cerita dari 10 sutradara muda. Kisah cinta komunitas LGBT dieksplorasi dari berbagai sudut, termasuk mereka para transgender.
Selain Lola Amaria, para sutradara itu antara lain Adriyanto Waskito Dewo, Alfrits John Roberts, Aline Jusria, Billy Christian, Dinda Kanyadewi, Fira Sofiana, Kirana Larasati, Sim F dan Tika Pramesti.
Lola mengatakan, di acara itu filmnya cukup mendapat apresiasi. Menurutnya penonton disana tertarik dengan tema yang diangkat.
„Malah ada permintaan agar diputar beberapa hari di Berlin dan untuk umum. Yang ini tidak ada dalam rencana. Pemutaran hanya di Berlin, Hamburg dan Koln saja,“ tambah wanita kelahiran tahun 1977 ini.
„Saya berharap ajang begini terus diselenggarakan secara reguler sehingga makin banyak film Indonesia bertema sosial yang memiliki kesempatan untuk diputar dalam acara-acara internasional,“ harap Lola.
Selain pemutaran film, konferensi juga menghadirkan pembicara seperti Earenya Guerra (Watch Indonesia!), Dr. Theodor Rathgeber (Forum Human Rights Jerman), Vika Kirchenbauer (Artis dan Filmmaker) dan Alex Flor.