PKS, kuda pemberani yang jahil
Merdeka.com, 31 Januari 2013
http://www.merdeka.com/khas/pks-kuda-pemberani-yang-jahil-kolom-sableng.html
Kolom Sableng
Penulis: Pipit Kartawidjaja
Kesaktian Partai Keadilan (PK) teruji. Peraup 7 kursi dalam Pemilu DPR 1999 itu, bukannya koit dibidik santet electoral threshold, tapi malahan bertambah kekar dengan 45 kursi dalam pemilu DPR 2004, setelah berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada tanggal 20 April 2002. Bahkan kursi terus meningkat jadi 57 dalam DPR periode DPR 2009 2014.
Perubahan nama itu membawa rejeki. Dan tampil sebagai partai bersih pula. Memang, 20 April 2002, Setu Legi, merupakan dina apik (hari baik). Bisa jadi, santet electoral threshold berubah menjadi Pesugihan Papat Kramat ketika dibidikkan ke PK.
Keadilan Sejahtera adalah nama yang menenteramkan -setara dengan gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem karta raharja. Maka, sangat menggelikan jika jam tangan Anis Matta merek Rolex seharga Rp 70 juta itu dipersoalkan. Sebab, Rolex memang pasangannya bani yang sejahtera. Kontrasnya adalah PDI-P, yang terus menerus melakukan perjuangan, gak kenal prei atau plesiran. Karena ya belum sejahtera. Terang dong, PDI-P ber-Rolex itu contradictio in adiecto.
Juga tidak logis, jika rilis Seskab Dipo Alam tentang kader parpol yang tersangkut korupsi tak diterima PKS, gara-gara PKS berada di urutan terbanyak ke-6 kader tersangkut korupsi. Alasannya: sudah sejahtera, kok ya korupsi. Beda contohnya dengan Golkar dan PDI-P, yang jelas belum sejahtera, dan karenanya merebut medali emas dan perak dalam urusan nggangsir. Naga-naganya, meski sejahtera tapi korupsi, memang watak wuku Sungsang. Yaitu serakah.
Wuku Sungsang ini bagaikan api, menerangi, tega dan berani. Wajarlah, jika nomor buntut KPU tiga, dikhususkan bagi wuku ini. Maka, sabda kepulan asap kemenyan, angka tiga cenderung enerjik, demen memegang kendali, gemar memerintah orang dan suka berkedok spiritual. Kalau begitu, kata pershioan dan perbintangan, PKS adalah Kuda Aries -kuda pemberani dan bersemangat. Nggak usah diherankan, demikian terawangan wukunya, kehadirannya selalu membuat gerah orang.
Bagaimana tidak? Fokusnya Kuda Aries ini antara lain pada nafsu kuda. Cara ngeberantasnya pun terbilang unik. Sang Kuda Aries misalnya, menerima setoran ikhlas video nafsu kuda, tentu buat dimusnahkan: Saya mendapat email yang berisi link. Saya klik link itu, saya buka. Kok muncul gambar seperti itu. Kemudian saya hapus – sayangnya `gambar seperti ini´ belum sempat diserahkan, akibat azas praduga bersalah keburu bernafsu kuda memvonis. Siapa menabur angin, ya dipersilakan masuk angin.
Tapi setel cara pemberantasan itu, negara nggak perlu menurunkan aparatnya -dus menghemat ongkos operasi. Lagipula, apa salahnya kalau toh adegan nafsu kuda sempat ketonton? Nafsu kuda dan Kuda Aries kan masih segolongan. Pun pula, yang sejahtera, lumrahnya makmur waktu senggang dan haus selingan anti-stres. Bukankah ‘Mani makes the world go around’?
Kali karena banyak waktu, sesuai weton, Kuda Aries ini jahil adanya. Umpamanya kasus kenaikan BBM 2012 yang memperkuda SBY jadi jaran karumbuhan empyak. Padahal, efektif dan kuatnya presidensialisme perlu tingginya disiplin fraksi koalisi. Jumlah parpol di DPR boleh sederhana kesantet Parliamentary Threshold, tapi bila ketaatan kubu bak kuda lepas kandang, maka akan lesulah presidensialismenya. Penyebab lemahnya presidencialismo Uruguay 1942-1973, meski dengan sistem dwi kepartaian itu, terletak pada ketiadatertiban fraksi de governo.
Mungkin karena jahil itu, nomor buntut KPU tiga layak diterima. Berdasar Engkong fengshui, ini nomor ada Choulou (jelek). Angka tiga disebut sebagai bintang cekcok dan kecelakaan. Karena nomor buntut KPU sudah di tangan, maka SBY pantas pasang kuda-kuda.
Pasalnya, sampai SBY lengser, kejahilan Kuda Aries bisa menyulapnya jadi Kuda Troya. Tengok misalnya hikayat sistem presidencialismo de coalizao di Brazil. Menjelang Presidente da Republica turun, apalagi jika kinerja de governo jeblok, parpol de coalizao cenderung ngacrit, setel kuda lepas pingitan, bikin jontor disiplin koalisi. Alasannya ya, agar tetap berpeluang buat dicoblosimo.
Maklum, paranormalannya LSN, LSI, CSIS amatlah mencemaskan. Kuda Aries bisa terpuruk menjadi kuda kepangnya DPR, dan bahkan terancam cuma jadi kuda-kudaan kesantet Parliamentary Threshold. Wajarlah, jika Presiden PKS, Luthfi Hasan, ada kamsia berat sama ‘Early Warning’ tersebut.
Berbekal ‘Early Warning’, bisikannya alam supranatural: Pertama, nggak telat hengkang dari koalisi pra SBY lengser; kedua, akalbulusin agar pemilu diselenggarakan pada hari keberuntungan, yaitu Kamis; ketiga slametan dengan sesajen berupa nasi dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya ayam dan bebek dimasak apa saja, urap dari sembilan macam daun-daunan; dan keempat, jangan coba-coba berkerabat sama SBY, sebab wuku Sungsang nggak baik buat berbesanan.