Kunjungan Kenegaraan Presiden SBY di Jerman
Watch Indonesia!e.V.
Urbanstr.114
10967 Berlinwww.watchindonesia.org
email: watchindonesia@watchindonesia.orgBerlin, 3 Maret 2013
Siaran Pers dan Aksi
ITB – Negara Mitra Indonesien
Hubungan Bilateral Jerman-Indonesia harus mengutamakan kepentingan perbaikan masa depan rakyat dan lingkungan hidup Indonesia, bukan semata-mata kepentingan ekonomi dan militer.
Presiden SBY, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan beberapa pejabat pemerintah Indonesia lainnya tiba di Jerman hari ini dalam rangka kunjungan kenegaraan. Selain memenuhi undangan Presiden Jerman, Joachim Gauck, Presiden SBY dan delegasinya juga akan menemui Kanselir Angela Merkel, Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle, dan Menteri Perekonomian Philipp Rösler.
Pada tahun-tahun sebelumnya hubungan bilateral Jerman dan Indonesia cukup dingin dan tidak terlalu baik. Hal ini diawali dengan kekecewaan Presiden Yudhoyono atas keputusan Uni Eropa yang melarang maskapai penerbangan Garuda Indonesia terbang ke negara-negara Uni Eropa karena isu standar keamanan. Selain itu, muncul juga kesan bahwa di kawasan Asia Jerman lebih menitikberatkan kepentingan ekonominya di China, sementara Indonesia, sebagai salah satu anggota G-20, hanya mendapatkan sedikit perhatian dari Jerman.
Lebih lanjut, dalam perjalanannya menuju Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen tahun 2009, Presiden SBY menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan singkat di Jerman. Hasilnya sangat mengecewakan: tidak ada satu pun media cetak Jerman yang memberitakan kunjungan tersebut. Satu-satunya bukti kunjungan Presiden SBY adalah video konferensi pers dengan Kanselir Merkel yang hanya dimuat di website kantor kanselir Jerman. Terlihat sangat jelas bahwa masing-masing pihak tidak memiliki agenda untuk dibicarakan bersama.
Situasi lainnya adalah kunjungan Menlu Westerwelle ke Asia Tenggara di tahun 2011. Pemerintah Indonesia secara mendadak membatalkan kunjungan Westerwelle. Sumber resmi menyebutkan, pihak pemerintah Indonesia kesulitan menemukan jadwal.
Kebekuan hubungan tersebut berbalik beberapa bulan belakangan ini. Hubungan bilateral kedua negara berangsur-angsur membaik dan bersemi kembali. Membaiknya hubungan tersebut juga diperkuat dengan kesediaan pemerintah Jerman untuk menyetujui ekspor 103 tank Leopard ke Indonesia melalui perusahaan Rheinmetall. Sebelumnya parlemen negara Belanda menolak permintaan yang sama dari pemerintah Indonesia dengan alasan situasi hak asasi manusia di Papua.
Bulan Juli 2012 Kanselir Angela Merkel berkunjung ke Jakarta dan menandatangani ‚Deklarasi Jakarta‘, sebuah perjanjian bilateral mengenai kerja sama kedua negara. Berselang beberapa bulan, tepatnya Januari 2013 Menteri Pembangunan Dirk Niebel melawat Indonesia. Sebulan setelahnya Menlu Westerwelle juga datang ke Indonesia dan singgah di Solo dan Jakarta. Kunjungan Westerwelle sayangnya harus dipersingkat karena wafatnya salah satu anggota keluarganya.
Sampai saat ini belum ada informasi yang jelas mengenai agenda pertemuan para menteri dan kepala negara di Berlin. Yang pasti kedua belah pihak akan memperdalam kerja sama yang tertera dalam Deklarasi Jakarta, khususnya mengenai jual-beli senjata dan juga rencana dukungan Jerman untuk memperkuat dan mempersiapkan pasukan militer Indonesia menjadi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Watch Indonesia! menyambut baik meningkatnya hubungan bilateral kedua negara. Namun, kami mendesak agar hubungan tersebut menempatkan perbaikan masa depan rakyat dan lingkungan hidup di Indonesia sebagai yang utama, BUKAN semata-mata kepentingan ekonomi dan militer.
Kunjungan kenegaraan ini juga bertepatan dengan pembukaan bursa pariwisata Internasional (ITB) yang juga merupakan pameran pariwisata terbesar dunia. Indonesia sebagai negara mitra resmi mendapatkan aula sendiri dan mempresentasikan pariwisata Indonesia melalui motto ‘Wonderful Indonesia’. Kabarnya, Provinsi Papua dan Papua Barat, yang ditutup untuk wartawan asing dan organisasi internasional, akan ditampilkan secara khusus dalam perhelatan ini.
Watch Indonesia! secara tegas mendukung meningkatnya kunjungan dan perjalanan ke Indonesia, khususnya ke Papua dan Papua Barat. Kami sangat mendukung sebanyak mungkin wisatawan berkunjung ke Indonesia. Wisatawan yang melihat situasi di sana secara kritis dan juga yang secara positif berkontribusi pada pembangunan di Indonesia.
Kami sangat mengerti bahwa dalam pameran semacam ini setiap negara berusaha menunjukkan sisi terbaiknya. Tetapi menurut kami adalah sebuah kebutuhan untuk menunjukkan kepada kepala negara Jerman bahwa masih banyak kesalahan dan kelemahan dari negara mitranya. Berbeda dari kepentingan politik pemerintah Jerman dan kepentingan komersil perusahaan dan negara peserta ITB, Watch Indonesia mengutamakan perhatiannya untuk rakyat dan lingkungan hidup di Indonesia.
Sehubungan dengan itu kami mengundang Bapak/Ibu/Kawan-Kawan sekalian bertepatan dengan upacara pembukaan ITB pada hari Selasa tanggal 5 Maret 2013 mulai pukul 17.00 untuk mengunjungi pameran ‘Watch Indonesia! Tour and Travel’ di depan pintu masuk utama ICC Berlin. Kami menawarkan Bapak/Ibu/Kawan-Kawan sekalian tujuan perjalanan alternatif beserta paket-paket wisatanya, yang Bapak/Ibu/Kawan-Kawan sekalian tidak akan temui di dalam aula pameran ITB.
Hubungi kami:
Alex Flor: Tel. +49 30 – 69817938, HP +49 160 – 92800679
Basilisa Dengen: Tel. +49 30 – 69817938, HP +49 176 – 35457871