CEIA Gelar Seminar Regional Sosialisasi Pemilu
Dewa, 16 Februari 2004
Ambon, Dewa – CEIA (Centre for East Indonesian Affairs) akan menggelar seminar regional sosialisasi Pemilu yang merupakan awal dari seluruh kegiatan CEIA di Provinsi Maluku. Seminar ini akan berlangsung di Amans Hotel, hari ini (16/2) guna mengupas kelemahan-kelemahan dalam UU Pemilu 2004 serta sosialisasi Pemilu yang dilihat belum optimal dilakukan oleh KPU.
Demikian dijelaskan Deputi Direktur CEIA, Dr Ing Ignas Iryanto, dalam konferensi pers yang dilakukan kemarin (15/2) di Amans Hotel. „Acara ini merupakan tanda diawalinya seluruh kegiatan di Provinsi Maluku dan fasilitator yang dihadirkan antara lain, Dr Ing Ignas Iryanto selaku Deputi direktur CEIA, Pipit Kartawijaya selaku Ketua KIPP Eropa, KPUD Provinsi Maluku dan Akademisi,“ terang Iryanto.
Menurut Iryanto setelah melakukan Seminar Regional maka program-program selanjutnya yang akan dilakukan CEIA di Maluku antara lain; satu, pelaksanaan seminar, diskusi publik, talk show di TVRI Ambon, serta radio talk di stasiun radio RRI Ambon, Suara Pelangi dan DMS.
Kedua, pelaksanaan seminar, diskusi publik, serta radio talk di beberapa stasiun radio dengan mempertimbangkan faktor segmentasi pendengar serta luasnya jangkauan siaran.
Ketiga, pelaksanaan seminar dan diskusi publik di kampung-kampung dalam wilayah lima kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
Keempat, penyebaran informasi melalui pers lokal lewat laporan kegiatan, artikel maupun iklan layanan masyarakat (PSA). Kelima, penyebaran poster, stiker serta spanduk, keenam penyiaran radio jingle lewat stasiun radio lokal.
Dijelaskan Iryanto bahwa CEIA dengan kekuatan organisasi lain yaitu Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Solidaritas Perempuan (SP) dan Indonesian society for democracy and people empowerment (INSIDE) membentuk sebuah Consorsium yang dinamakan Consorsium for Voters Information Campaign in Indonesia. Consorsium ini mencoba mengisi kebutuhan dan mereduksi tingginya hambatan teknis dan Politis dalam Pemilu 2004.
„Kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan misalnya penyebaran informasi dan peningkatan kesadaran politis lewat Talk Show di Metro TV, dan juga pembuatan sinetron sebanyak 13 episode yang berisikan semua proses pemilu yang sedang berjalan,“ ujar Iryanto.
Alasan CEIA memilih bekerja di lapangan menurut Iryanto karena konsentrasi untuk memilih pembagian tugas dalam Consorsium tersebut, seraya merincikannya, CEIA bekerja di provinsi NTT, Maluku, Papua serta wilayah pemekaran Irja Barat. SP bekerja di NTB, Sumatera, Jawa dan Sulawesi, KIPP bekerja di hampir seluruh Provinsi.
„Dengan terbatasnya jumlah staf CEIA yang hanya berjumlah 15 orang sehingga diangkat J. Pieters SH, sebagai ketua pelaksana kegiatan Seminar regional sosialisasi Pemilu yang dilaksanakan Besok (hari ini, Red.),“ ujar Iryanto. [D5W]