(Deutsch) Flucht vor der dunklen Vergangenheit
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 21:01 in Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Flucht vor der dunklen Vergangenheit
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 21:01 in Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Pemerintah harus tunduk pada negara
Merdeka.com, 28 Oktober 2013
http://www.merdeka.com/khas/pemerintah-harus-tunduk-pada-negara.html
Reporter: Ivan Hadar
Merdeka.com – Dalam perdebatan terkait kondisi karut marut akhir-akhir ini, banyak yang mencemaskan bahwa Indonesia akan terjerembab menjadi negara gagal. Berbagai tuntutan perbaikan diajukan, seperti perlunya pemimpin yang kuat, terutama dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Bahkan, dalam sebuah talk show di televisi, mantan Menko Perekonomian Kwik Kian Gie berkesimpulan diperlukan pemimpin yang otoriter, tapi harus baik.
Boleh jadi, hal tersebut adalah reaksi terhadap kepemimpinan saat ini yang dianggap lemah. Intinya, hampir semua ... baca semuanya
Posted on 14:06 in Indonesia, Hukum & Tata Negara, Watch Indonesia! dalam Media
(English) ‘Ambassador Fauzi’ Not Proving Popular
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa InggrisPosted on 20:47 in demokrasi, Indonesia, Hukum & Tata Negara, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Betari Durga dan SBY
Merdeka.com, 25 Oktober 2013
http://www.merdeka.com/khas/betari-durga-dan-sby-kolom-sableng.html Kolom Sableng
Reporter: Pipit Kartawidjaja
Merdeka.com – Betari Durga bermuka raksasa, bermata iblis, berhidung dampak, bermulut bernyih, bersanggul putri keling dengan garuda membelakang, berkalung ulur-ulur (rantai), tangannya bergelang pontoh dan keroncong.
Sesuai kuota keterwakilan perempuan, Betari Durga adalah seorang dewa cewek. Asalnya dari Dewi Uma, permaisuri Betara Guru, bos sistem presidensialisme kayangan. Semasa ber-Dewi Uma, ia disayang oleh Betara Guru. Tetapi setelah persengketaan antara suami istri itu, Dewi Uma mengutuk Betara Guru hingga Betara Guru bertaring ... baca semuanya
Posted on 17:21 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Watch Indonesia! dalam Media
Presidential threshold, gas, dan lumpur
Merdeka.com, 11 Oktober 2013
http://www.merdeka.com/khas/presidential-threshold-gas-dan-lumpur-kolom-sableng.html
Kolom Sableng
Reporter: Pipit Kartawidjaja
Senhora Dilma Rousseff, maujud 14/12/1947, Minggu Kliwon, hari bagus, dinaungi Bethari Durga, berwuku Bala (kayak SBY), dalam pemilihan Presidencia da Republica Federativa do Brasil 31/10/2010 baru terpilih pada putaran kedua. Pada babak pertama, senhora Dilma, dari Partido dos Trabalhadores, hanya nyabet 46,9 persen suara.
Senhora Dilma memang harus dua kali berlaga, gara-gara Presidential Threshold di sana 50 persen plus satu. Istilah kerennya: majority runoff.
Dalam wangsa Presidensialisme Amerika Latin, ketetapan mayoritas mutlak ... baca semuanya
Posted on 19:37 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tuyul ambang batas DPR
Merdeka.com, 04 Oktober 2013
http://www.merdeka.com/khas/tuyul-ambang-batas-dpr.html
Kolom Sableng
Penulis: Pipit Kartawidjaja
Alokasi kursi House of Representatives (DPR AS) 1880-1907 beraroma mistis. Sehabis Alabama Paradox, mbrojol Population Paradox dan New State Paradox. Sebab ambang batas parlemen, di Indonesia beken sebagai Parliamentary Threshold (PT), patutlah keduanya disimak.
Beda dengan alokasi kursi DPR-RI 2009 dan 2014 hasil usilan asal-asalan, per 10 tahun kursi DPR AS mesti direalokasi sesuai azas OPOVOV (one person one vote one value) dan demi jumlah wakil Dewan Elektoral, pemilih presiden.
Tahun 1901, ... baca semuanya
Posted on 21:05 in demokrasi, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Ayo Berpolitik!
Merdeka.com, 26 September 2013
http://www.merdeka.com/khas/ayo-berpolitik-kolom-sableng.html
Kolom Sableng
Penulis: Pipit Kartawidjaja
Adalah seruan Ahok kepada generasi muda. Katanya, anak muda harus berani berpolitik. Masa depan Negara ini dan nasib ratusan juta rakyatnya ada di generasi muda. Jika generasi muda tidak berani dan tidak bersedia berpolitik; tidak berani dan tidak bersedia mempertahankan nurani dan kejujuran apapun harganya, maka mimpi tentang Indonesia yang ada dalam visi para pendiri Negara ini hanya akan jadi mimpi belaka.
Sesungguhnya, berpolitik itu lumrah. Ayolah bertamasya ke ... baca semuanya
Posted on 18:35 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Watch Indonesia! dalam Media
Intel mendukung pejabatan Foke sebagai Dubes RI di Jerman
Kompasiana, 26 September 2013
Penulis: Alex Flor
(kenapa saya tidak bisa registrasi di Kompasiana dengen alamat e-mail yang benar: flor@watchindonesia.org? Kalau saya meggunakan domain yang lain seperti yahoo atau gmail bisa. Honi soit qui mal y ponse! (bhs. Prancis: dia maling, kalau dia mempunyai dugaan tertentu)).
Kadang-kadang orang bertanya, kenapa saya kurang akrab, bahkan kurang suka dengan social media spt facebook, twitter atau forum-forum diskusi seperti Kompasiana. Alasanya gampang: di media-media itu setiap orang bisa saja ... baca semuanya
Posted on 05:03 in demokrasi, Indonesia, Papua, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Mampukah Mampukah Fauzi Bowo Redam Isu Kemerdekaan Papua di Jerman?
Kompasiana, 24 September 2013
Penulis: oknum atas nama Ratu Adil
Membaca judul di atas, sebagian besar orang akan bertanya-tanya “Apa hubungannya wacana Kemerdekaan Papua dengan Fauzi Bowo? Terlebih dengan Jerman?”
Nanti akan saya ceritakan disini. Namun yang jelas pemerintah dan para pengambil keputusan di negara ini mengetahui pasti kenapa Fauzi Bowo ditunjuk menjadi Duta Besar RI untuk Jerman. Ada alasan yang lebih besar yang ingin saya beberkan disini, karena saya pikir ini informasi yang selayaknya diketahui seluruh rakyat Indonesia. Sebab jika ... baca semuanya
Posted on 04:30 in demokrasi, Indonesia, Papua, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Si Kumis dan posisi dubes di Jerman
Merdeka.com, 11 September 2013
http://www.merdeka.com/khas/si-kumis-dan-posisi-dubes-di-jerman-kolom-sableng.html
Kolom Sableng
Penulis: Pipit Kartawidjaja
Di depan sidang Parlemen Uni Eropa 22/04/2012, Presiden Republik Federasi Jerman (RFJ) Guenter Gauck, menyerukan agar negara-negara anggota, lebih aktif menegakkan hak-hak asasi manusia (HAM). „HAM itu harga mati dan gak bisa ditawar,“ katanya. Maka, salah satu tugas pokok perjuangan penegakan HAM adalah keterlibatan menentang rasisme dan intoleransi lewat pengambilan sikap dan sanksi hukum.
Itulah sebabnya, Gauck ngomong dalam hal bani Muslim. „Saya mengatakan, bahwa kaum Muslim yang menetap di ... baca semuanya
Posted on 16:58 in demokrasi, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media