(Deutsch) Von Träumen zu Alpträumen

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris
Versi bahasa Jerman

Posted on 01:54 in Aktivitas, Program Kunjungan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Bali, hak perempuan, Indonesia, hak-hak anak, NGO, pariwisata

(Deutsch) Palmöl und die Rodung von Regenwäldern: ein Brief an Peter Altmaier

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 17:00 in Agro Fuels, Indonesia, Publikasi, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: agrofuel ("biofuel"), Uni Eropa (EU), Indonesia, minyak kelapa sawit, lingkungan hidup dan iklim

(Deutsch) Zement – der heimliche Klimakiller

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 16:45 in Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Indonesia, Pertambangan, Publikasi, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: penambangan, Jerman, HeidelbergCement, Indonesia, aksi protes, lingkungan hidup dan iklim, ekbis

(Deutsch) HeidelbergCement: Streit über Projekte in Konfliktzonen

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 10:01 in Aktivitas, Program Kunjungan, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kampanye, Tanah & Hak Masyarakat Adat, Pertambangan, Publikasi, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: penambangan, Jerman, HeidelbergCement, orang asli, Indonesia, hak tanah, HAM, aksi protes, lingkungan hidup dan iklim, ekbis

(Deutsch) „Prügel kriegen wir immer“

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 00:01 in Aktivitas, Program Kunjungan, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kampanye, Tanah & Hak Masyarakat Adat, Pertambangan, Publikasi, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: penambangan, Jerman, HeidelbergCement, orang asli, Indonesia, hak tanah, HAM, aksi protes, lingkungan hidup dan iklim, ekbis

(Deutsch) HeidelbergCement: Keine Überraschung auf der HV!

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 00:01 in Aktivitas, Program Kunjungan, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kampanye, Tanah & Hak Masyarakat Adat, Pertambangan, Publikasi, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: penambangan, Jerman, HeidelbergCement, orang asli, Indonesia, hak tanah, HAM, aksi protes, lingkungan hidup dan iklim, ekbis

(Deutsch) Aktivisten kritisieren Problem-Projekte von Heidelberg Cement

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 00:01 in Aktivitas, Program Kunjungan, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kampanye, Tanah & Hak Masyarakat Adat, Pertambangan, Publikasi, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: penambangan, Jerman, HeidelbergCement, orang asli, Indonesia, hak tanah, HAM, aksi protes, lingkungan hidup dan iklim, ekbis

(Deutsch) MISEREOR protestiert gegen Zement-Produktion

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 00:01 in Aktivitas, Program Kunjungan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kampanye, Tanah & Hak Masyarakat Adat, Pertambangan, Publikasi, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: penambangan, Jerman, HeidelbergCement, orang asli, Indonesia, hak tanah, HAM, lingkungan hidup dan iklim, ekbis

(Deutsch) „Wir sind bereit zum Widerstand“

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 22:30 in Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Tanah & Hak Masyarakat Adat, Pertambangan, Publikasi, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: penambangan, Jerman, HeidelbergCement, Indonesia, karbon, korupsi, HAM, lingkungan hidup dan iklim, Wasserversorgung, ekbis

Kisah Lelaki yang Nekat Menggebuk Presiden Suharto

VICE, 05 April 2018

https://www.vice.com/id_id/article/wj7z59/kisah-lelaki-yang-nekat-menggebuk-presiden-suharto

oleh Ardyan M. Erlangga

Tiga anak muda Timor Leste 23 tahun lalu menggalang demonstrasi nekat di Dresden, Jerman. Aksi mereka memicu kehebohan di Indonesia, sekaligus menjadi penanda senjakala rezim Orde Baru. Satu demonstran mengisahkan ulang momen itu kepada VICE.

Apa yang biasanya dilakukan seseorang saat tinggal berjarak dua langkah dari sosok yang begitu dibenci? Mendelik saja, memaki, atau bahkan sekalian menggebuk kepalanya? Luciano ‘Romano’ Valentim Conceixao memilih yang terakhir. Sikapnya emosional. ... baca semuanya

Posted on 02:02 in demokrasi, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur, Kebebasan Pers, Publikasi, Konflik Regional, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Demonstration, hubungan Jerman-Indonesia, diktator Suharto, Fretilin, Habibie, Indonesia, HAM, Orde Baru, Timor Leste, Timor Timur, Portugal, kebebasan pers, Sri-Bintang Pamungkas, perdagangan senjata