Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
Rimanews – Di antara menteri hasil reshuffle jilid II yang paling mengundang kontroversi adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Sepak terjang masa lalu di militer menjadi alasan utama resistensi tersebut. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengatakan nama Wiranto masuk di dalam sebuah laporan khusus setebal 92 halaman yang dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik Dili yang disponsori Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bawah mandat “Serious Crimes ... baca semuanya
Tiga lembaga hak asasi manusia, TAPOL, ETAN, dan Watch Indonesia!, hari ini mengritik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengangkat Jenderal Purnawirawan Wiranto sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Wiranto menggantikan Jenderal Purnawirawan Luhut Pandjaitan.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan kepada media bahwa Wiranto terpilih “karena ia telah teruji dan berpengalaman dalam menangani berbagai tugas, terutama pada masa transisi dari pemerintahan Orde Baru ke masa Reformasi di akhir tahun ... baca semuanya
Tahun lalu pada hari kebebasan pers internasional kami melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin. Pada saat itu kami menuntut agar pemerintah Indonesia membuka Papua untuk jurnalis Indonesia maupun jurnalis dan organisasi internasional sebagaimana yang berlaku untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia. Selain itu kami juga menuntut agar kebebasan berpendapat penduduk asli Papua juga harus dijamin. Pemerintah Indonesia harus menjalankan kewajibannya untuk melindungi dan menjamin kebebasan setiap individu maupun kelompok untuk secara bebas berbicara ... baca semuanya
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
http://www.merdeka.com/khas/kasar-gak-berbahasa-baik-perusak-etika-itulah-ahok.html
Merdeka.com – Ganjil, sebab Bratasena alias Bima, Gubernur Jodipati, juga ber-Ahok: gak pernah berbahasa halus kepada siapapun, termasuk Dewa kecuali Dewa Ruci. Bima bertubuh besar, beroman muka cemberut, sangar, bermata membelalak, hidung dempak, brengosan, brewokan dan berambut terurai. Bima gak pernah dusta, kekasaran bahasanya sarat kebijaksanaan dan kesucian jiwanya.
Maka wajar, Bima jadi panutan. Dalam setiap lakon Pandawa yang dipentaskan lintas usia, Bima boleh mejeng tanpa dikuatirkan merusak etika. Sayangnya, biar ... baca semuanya
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi Bahasa Jerman
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi Bahasa Jerman