maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
Menjelang Pemilihan Umum 2009, isu kesetaraan perempuan kembali mencuat. Semua “pintu” proses politik dijaga untuk menyertakan perempuan. Hasilnya, tindakan khusus sementara, affirmative action, setidaknya berhasil memasukkan tiga perempuan dari tujuh anggota Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Berikutnya, tiga dari lima anggota Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu juga perempuan.
Bagi anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR, Lena Maryana Mukti, yang ikut menyeleksi anggota KPU dan Bawaslu, tindakan khusus sementara itu guna ... baca semuanya
SOAI (Südostasien Informationsstelle) bekerja sama dengan Yayasan Jurnal Perempuan, PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) Jerman, PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Jerman, Mata Asien im Blick Bremen, Watch Indonesia! Berlin, Eine Welt Forum Aachen dan IMBAS Frankfurt menyelenggarakan seminar sehari pada Sabtu, 26 April 2008 dengan tema partisipasi dan representasi politik perempuan di negeri Muslim. Seminar yang diadakan di Aula KSHG (Katholische Studierende und Hochschulgemeinde) Münster ini dihadiri ... baca semuanya
Sejarawan Ong Hok Ham (alm.) pernah melontarkan skeptisismenya terhadap upaya-upaya alternatif menemukan dalang Gerakan 30 September 1965 (G30S). Kesangsiannya ini merupakan respons atas silang pendapat mengenai dalang di balik penculikan dan pembunuhan tujuh perwira Angkatan Darat (AD) pada 30 September 1965. Silang pendapat itu muncul tidak lama setelah Suharto jatuh pada Mei 1998. Tentu bukan maksud Ong untuk membela versi resmi rezim Orba yang secara gampangan menuduh Partai Komunis Indonesia ... baca semuanya
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman