(English) Neither Wolf, nor Lamb
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa InggrisPosted on 15:33 in Aceh, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Konflik Regional, Watch Indonesia! dalam Media
(English) Neither Wolf, nor Lamb
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa InggrisPosted on 15:33 in Aceh, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Konflik Regional, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Von der Idee des gerechten Friedens geleitet – Empfehlungen zu zivilen und militärischen Interventionen zum Schutz der Menschenrechte
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 15:10 in Hak Asasi Manusia, Timor Leste, Timor Timur, Politik & Demokrasi, Sektor Keamanan, Transitional Justice
(Deutsch) Waffenstillstand für einen Monat?
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 10:46 in Aceh, Indonesia, Informasi dan Analisa, Publikasi, Konflik Regional
Tanggapan terhadap Laporan Utama GATRA edisi 31 Januari 1998 tentang kasus peledakan bom di Tanah Tinggi, Jakarta.
Berlin, 05 Februari 1998
Keterangan Pers Watch Indonesia! e.V.
Di dalam GATRA edisi tersebut, antara lain, disinggung nama, Alex Flor dan Watch Indonesia, serta korespondensi antara Alex dengan bos Grup Kemala, Sofyan Wanandi, dan aktivis PRD.
1.) Harus lah digarisbawahi, bahwa Watch Indonesia bukan hanya Watch Indonesia, melainkan Watch Indonesia! e.V. Terutama penggarisbawahan pada e.V. itu sangatlah penting bagi jurnalistik yang menganut aturan-aturan hukum. e.V. artinya eingetragener Verein atau organisasi (dan bukan partai!) yang terdaftar resmi. Karena itu lah, sesuai dengan UU, setiap ... baca semuanya
Posted on 09:31 in demokrasi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, SiaranPers & Pernyataan Sikap Watch
Cerita Suap DM 100 dan Mabuk Bir
Media Indonesia, 29 Nopember 1995
KASUS Dr Sri Bintang Pamungkas tampaknya memiliki subjekivitas yang tinggi. Prediksi itu ramai dipergunjingkan terhadap kasus pidana politik ini. Sebab pertama kali mantan anggota DPR itu diperiksa polisi adalah karena ia terlihat berdiri di lokasi unjuk rasa terhadap Kepala Negara RI dan sejumlah tamu negara dari Indonesia saat berkunjung ke Jerman, April lahun lalu.
Namun, persoalan keterlibatan Bintang dalam demonstrasi itu berakhir begitu saja, tanpa kejelasan. Yang pasti, saat Sri Bintang dihadapkan ke muka ... baca semuanya
Posted on 00:00 in demokrasi, Keadilan dan Hukum, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media