(Deutsch) «Viele Indonesier haben Angst vor den USA»

maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 13:11 in demokrasi, Indonesia, Publikasi, sektor keamanan dan pertahanan, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: demokrasi, Indonesia, Megawati Sukarnoputri, militer, Munir, agama, sektor keamanan dan pertahanan, terorisme, USA

(English) SHADOW BOXING: INDONESIAN WRITERS AND THE RAMAYANA IN THE NEW ORDER

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris

Posted on 05:54 in demokrasi, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: demokrasi, diktator Suharto, Indonesia, budaya, Orde Baru

(English) Rua Demokratika No.1
On the road to democracy, where the streets have no name

maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris

Posted on 10:36 in Pemilu & Partai Politik, Informasi dan Analisa, Timor Leste, Timor Timur, Politik & Demokrasi, Publikasi
Tags: demokrasi, Fretilin, pengadilan internasional, keadilan, hukum, Timor Leste, Timor Timur, partai politik, kepastian hukum, transitional justice, konstitusi/UUD, rekonsiliasi, Pemilihan umum

(Deutsch) Fungsi Teritorial – Die TNI eröffnet die Diskussion über ihre territoriale Präsenz

maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 08:47 in demokrasi, Indonesia, Informasi dan Analisa, Publikasi, sektor keamanan dan pertahanan
Tags: demokrasi, Indonesia, militer, sektor keamanan dan pertahanan

(Deutsch) Indonesien: Megawati – ein Putsch ohne Panzer

maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 08:05 in demokrasi, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Abdurrahman Wahid, demokrasi, Indonesia, Megawati Sukarnoputri, militer, konflik daerah

(Deutsch) Putsch ohne Panzer

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 04:29 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Abdurrahman Wahid, demokrasi, diktator Suharto, Indonesia, korupsi, Megawati Sukarnoputri, HAM, militer, reformasi

(Deutsch) Verfassungskrise in Jakarta

maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 16:36 in demokrasi, Indonesia, Informasi dan Analisa, Publikasi
Tags: Abdurrahman Wahid, demokrasi, diktator Suharto, GOLKAR, Indonesia, korupsi, Megawati Sukarnoputri, militer, parlemen, pemerintah, konstitusi/UUD

Rendra: Rakyat Hanya Jadi Kawula

Suara Pembaruan, 22 Juli 2001

„Kita ini bukan warga negara!“ seru Rendra, suatu siang. Tiba-tiba saja, penyair itu seperti seorang „pembangkang“. Tak cuma itu. Dia  memang ingin mengajak seluruh rakyat membangkang.

Penyair yang dijuluki Si Burung Merak itu tak main-main. Ia  benar-benar serius menyerukan „Gerakan Pembangkangan Warga Negara“ di  TIM Jakarta, Rabu (19/7), bersama aktivis muda Eep Saefulloh Fatah.  Dengan lantang, Rendra mengajak rakyat Indonesia mendukung gerakan  tersebut. Ia memang mulai gerah dan gelisah. Kekalutan yang terjadi  sepertinya akan berkepanjangan. Tidak ... baca semuanya

Posted on 15:54 in demokrasi, Indonesia, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: demokrasi, Indonesia, reformasi

(Deutsch) Ost-Timor – Der bittere Sieg

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 15:05 in Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, Transitional Justice, Transitional Justice, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: demokrasi, Indonesia, pengadilan internasional, intervensi and pemeliharaan keamanan, konflik 1975 - 1999, resolusi konflik, militer, milisi, Timor Leste, Timor Timur, referendum 1999, transitional justice, PBB, kejahatan kemanusiaan

Hentikan Rasialisme, Xenophobia, dan Intoleransi di Indonesia

Pernyataan Bersama Forum Organisasi Non Pemerintah, 16 Februari 2001

Sejarah tumbuhnya rasialisme dimulai ketika penghisapan ekonomi melalui perbudakan mulai dijalankan. Hal ini mulai berjalan ketika para penguasa melihat pentingnya mendapat tenaga kerja yang murah dan loyal. Perbudakan ini berkembang kepada penaklukan suatu negara kepada negara lain dan rakyat dari yang kalah tersebut akan dijadikan budak oleh negara yang menang.

Setelah abad ke 16 ketika perdagangan budak mulai marak. Para budak tersebut banyak didatangkan dari Afrika menuju Inggris ataupun Amerika. Mereka menyebarkan paham ... baca semuanya

Posted on 06:52 in Siaran Pers & Pernyataan Sikap Bersama, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama
Tags: demokrasi, diskriminasi, sejarah dan gambaran ikhtisar, Indonesia, HAM, Orde Baru, konflik daerah, agama