(Deutsch) Warnungen vor den „Vaterlandsverrätern“

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 14:47 in demokrasi, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Jerman, diktator Suharto, Indonesia, NGO, aksi protes, mahasiswa/i

(Deutsch) Die Generäle feiern ihre Souveränität

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 05:04 in Aceh, demokrasi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur, Kebebasan Pers, Publikasi, sektor keamanan dan pertahanan, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: 1965, buruh/serikat buruh, hubungan Jerman-Indonesia, diktator Suharto, Habibie, Indonesia, HAM, militer, Orde Baru, Timor Leste, Timor Timur, parlemen, PKI, kebebasan pers, Sri-Bintang Pamungkas, perdagangan senjata

Mereka yang Menggelar Aksi

Forum Keadilan, Nomor 4, Tahun IV, 08 Juni 1995

Sejumlah LSM mengaku bertanggung jawab atas demo di Jerman, ketika aparat Indonesia mengincar Bintang, Goenawan, dan Yeni. Siapa saja mereka?

Zuhri M, M. Cholil (Jakarta), dan IN (Jerman)

Urusan demonstrasi anti Indonesia di Jerman, awal April lalu, tampaknya kini hampir tak ada sangkut pautnya lagi dengan Sri Bintang Pamungkas. Dugaan-dugaan sebagai „dalang“, lalu pemasok bahan (voeding) dan ikut aksi demonstrasi sementara ini sudah dikesampingkan.

Begitu pula yang sempat ... baca semuanya

Posted on 13:39 in demokrasi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Pemerintah Jerman, hubungan Jerman-Indonesia, Jerman, diktator Suharto, Indonesia, HAM, Orde Baru, NGO, aksi protes, Sri-Bintang Pamungkas

Tak Gampang Menjerat Bintang

Forum Keadilan, Nomor 4, Tahun IV, 08 Juni 1995

Kasus Bintang mendapat perhatian anggota parlemen Jerman dan Uni Parlemen Dunia. ICMI sudah menyatakan sikap dan menyampaikannya ke Pak Harto. Apa alasan menjerat Bintang?

Zuhri Mahrus, Tony Hasyim, Iskandar Siregar, Sudarsono, M. Chalil (Jakarta), Yusril Djalinus, dan IN (Koln, Jerman)

Sri Bintang memang tak lagi bersinar di Senayan. Masa jayanya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berakhir setelah turun keputusan presiden (keppres) yang menetapkan memberhentikannya pada awal minggu kedua ... baca semuanya

Posted on 12:36 in demokrasi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Politik & Demokrasi, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Pemerintah Jerman, demokrasi, hubungan Jerman-Indonesia, Jerman, diktator Suharto, Indonesia, keadilan, hukum, Orde Baru, aksi protes, Sri-Bintang Pamungkas

(English) Germany & Indonesia: Economy, Trade and the Omission of Human Rights

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris

Posted on 12:59 in Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Sejarah & Tinjauan, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: hubungan Jerman-Indonesia, diktator Suharto, Habibie, Indonesia, HAM, Timor Leste, Timor Timur, kebebasan pers, aksi protes, kebebasan pendapat dan mengeluarkan fikiran, konflik daerah, Sri-Bintang Pamungkas, perdagangan senjata, ekbis

Mencari Dalang Jaringan Dresden

Forum Keadilan, Nomor 2, Tahun IV, 11 Mei 1995

Banyak lembaga swadaya masyarakat internasional mengaku bertanggungjawab atas demonstrasi anti Indonesia di Jerman. Bintang belum dianggap sebagai tersangka. Lantas, siapa orang Indonesia yang disangka sebagai dalang demo itu?

Zuhri Mahrus, Tony Hasyim, dan Sudarsono

Hannover Fair 1995 mestinya tempat yang menyenangkan dan membanggakan. Dalam pameran dagang itu, Indonesia merupakan negara Asia pertama yang menjadi mitra tuan rumah Jerman. Kejadian itu tepat pula saat Indonesia memasuki setengah abad kemerdekaannya.

Pameran akbar ... baca semuanya

Posted on 12:15 in demokrasi, Human Development, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Pemerintah Jerman, hubungan Jerman-Indonesia, Jerman, diktator Suharto, Indonesia, HAM, Orde Baru, NGO, aksi protes, reformasi, Sri-Bintang Pamungkas

Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Pipit Kartawidjaja dan Yayak Yatmaka, 05 Mei 1995

Laporan bergambar tentang peristiwa ‘serangan umum’ ketika Soeharto dihadang oleh aktivis pro-demokrasi di kota Dresden, Jerman, April 1995.

 

lihat di sini: https://de.scribd.com/document/133191918/Soeharto-Serangan-Umum-di-Dresden#

Posted on 00:07 in demokrasi, Sejarah & Tinjauan, Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Demonstration, hubungan Jerman-Indonesia, diktator Suharto, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur

(Deutsch) Osttimoresische Aktivisten in Deutschland

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 10:32 in Aktivitas, Program Kunjungan, Hak Asasi Manusia, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, majalah SUARA
Tags: hubungan Jerman-Indonesia, Jerman, diktator Suharto, Indonesia, Indonesien-Information (diganti SUARA), konflik 1975 - 1999, HAM, Orde Baru, Timor Leste, Timor Timur, aksi protes, solidaritas, mahasiswa/i, kejahatan kemanusiaan

(English) Dresden’s rowdy reception for Suharto

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris

Posted on 23:10 in demokrasi, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, Konflik Regional, sektor keamanan dan pertahanan, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Demonstration, hubungan Jerman-Indonesia, diktator Suharto, Habibie, Indonesia, HAM, Timor Leste, Timor Timur, Merdeka, perdagangan senjata, Xanana Gusmão

(English) East Timor Activities in Germany

Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris

Posted on 11:53 in Sejarah & Tinjauan, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: Pemerintah Jerman, demokrasi, diktator Suharto, minyak tanah, Indonesia, José Ramos-Horta, konflik 1975 - 1999, resolusi konflik, HAM, Timor Leste, Timor Timur, Portugal, aksi protes, kebebasan pendapat dan mengeluarkan fikiran, solidaritas, perdagangan senjata