(Deutsch) Sein und (Heiligen-)Schein in Indonesien
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi Bahasa JermanPosted on 00:31 in Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Sein und (Heiligen-)Schein in Indonesien
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi Bahasa JermanPosted on 00:31 in Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Urteil gegen „Ahok“: „Macht der Straße“ in Indonesien
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi Bahasa JermanPosted on 19:15 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Keadilan dan Hukum, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Investitionen sind wichtig, Menschenrechte und Scharia sind egal
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 04:15 in demokrasi, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Keadilan dan Hukum, Indonesia, Informasi dan Analisa, Hukum & Tata Negara, Publikasi, Masyarakat & Agama
(English) Benedict Anderson’s View of Nationalism
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa InggrisPosted on 00:06 in demokrasi, Keadilan dan Hukum, Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Ziarah Terakhir Seorang Pembangkang
Tempo, 27 Desember 2015
Indonesianis besar Ben Anderson wafat di Batu, Jawa Timur, pada usia 79 tahun. Ia seseorang yang begitu cinta kepada Indonesia. Ia banyak memberikan sumbangan kepada Indonesia. Membongkar dasar-dasar legitimasi pendirian Orde Baru.
JENAZAH Benedict Richard O’Gorman Anderson terlihat memakai batik tatkala disemayamkan di rumah duka Adi Jasa, Surabaya, pada Selasa, 15 Desember lalu. Kemeja batik Madura berwarna cokelat kayu. “Itu baju batik saya,” kata Sugito. Sopir yang sejak 2009 selalu ... baca semuanya
Posted on 04:01 in Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Catatan Pinggir: Yang Kiri, yang tanpa Ajektif
Tempo, 21 Desember 2015
http://www.tempo.co/read/caping/2015/12/21/130152/yang-kiri-yang-tanpa-ajektif
oleh Goenawan Mohamad
penghormatan untuk Benedict Anderson (1936 – 2015)
Di awal musim dingin 1956, ketika Ben Anderson berumur 20 tahun, sesuatu terjadi – sesuatu yang mengarahkan jalan hidupnya.
Hari itu di kampus Universitas Cambridge sejumlah mahasiswa India dan Sri Lanka menyuarakan protes yang berapi-api. Ben, mahasiswa tahun terakhir Jurusan Klasik, ikut mendengarkan. Tapi tiba-tiba sebarisan laki-laki Inggris menyanyikan God Save the Queen dan menyerbu. Mereka merangsek dan memukuli mahasiswa-mahasiswa kurus berkulit warna ... baca semuanya
Posted on 11:44 in Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Indonesien-Tribunal bricht das Schweigen
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 20:13 in demokrasi, Keadilan dan Hukum, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Transitional Justice
(Deutsch) Vergessen gemachte Geschichte
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
Posted on 14:58 in demokrasi, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kebebasan Pers, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) 1965: Das Jahr, das niemals endete
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 05:25 in Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Feature – Das Jahr, das niemals endet: Indonesiens dunkle Vergangenheit
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 05:10 in Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Transitional Justice, Watch Indonesia! dalam Media