(Deutsch) „Die Freiheit, für die wir kämpfen…“
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) „Die Freiheit, für die wir kämpfen…“
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
Dulu Akal-Akalan, Kini Asal-Asalan
Republika – Teraju, 07 Mei 2012
Alokasi Kursi dan Dapil
oleh Harun Husein
Alokasi kursi Pemilu 1955 jauh lebih fair ketimbang alokasi kursi Pemilu 2004, 2009, maupun 2014. Momentum itu hilang sudah. Revisi Undang-Undang Pemilu Legislatif yang berlangsung dua tahun, gagal membereskan alokasi kursi DPR untuk setiap provinsi dan daerah pemilihan. Hasil akhirnya bak drama yang berakhir antiklimaks: kembali menggunakan alokasi kursi dan dapil seperti Pemilu 2009, tanpa perubahan sama sekali, alias copy paste. Semua karena masih kuatnya keinginan para ... baca semuanya
Posted on 11:57 in Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Kleiner Bruder verliert, großer Bruder gewinnt
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 00:23 in Pemilu & Partai Politik, Informasi dan Analisa, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi
(English) Os Candidatos da Eleição Presidencial em Timor-Leste
Deutsche Welle, 13. April 2012
Entrevista com Henri Myrttinen
This radio feature is only available in Portuguese language:
Entrevista (mp3, 1,9 MB)
Posted on 04:56 in Pemilu & Partai Politik, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Pemilu Sistem Terbuka Dinilai Rentan Korupsi
Tempo.Co – 06 April 2012
http://www.tempo.co/read/news/2012/04/06/078395242/Pemilu-Sistem-Terbuka-Dinilai-Rentan-Korupsi
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Eropa Pipit Rochijat Kartawidjaja menilai sistem pemilihan terbuka rentan korupsi. “Karena biasanya akan diwarnai dengan jual beli suara antarcalon legislatif,” katanya pada Kamis, 5 April 2012 di Kompleks Taman ismail Marzuki.
Menurut Pipit, di dalam sistem pemilihan terbuka, jual beli suara akan difasilitasi oleh partai sebagai pemegang otoritas apakah calon tersebut nantinya akan diberi suara atau tidak. “Tak heran setelahnya mereka akan berlomba-lomba mencari modal untuk mengembalikan ... baca semuanya
Posted on 23:14 in demokrasi, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Der lange Schatten des langen Kampfes
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 14:09 in Pemilu & Partai Politik, Timor Leste, Timor Timur, Politik & Demokrasi, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Pelanggaran Dapil, Siapa Peduli
Republika, 22 November 2011
Yang paling masif adalah pelanggaran dapil di tingkat DPRD, ada yang jumlah kursinya sampai 27.
Oleh Harun Husein
Benchmark Indonesia. Begitulah seorang anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) berkomentar soal pembuatan daerah pemilihan (districting) menjelang Pemilu 2004. Betapa tidak. Sepanjang Republik ini berdiri, dapil memang selalu mengikuti wilayah administratif. Meski demikian, setelah dua pemilu berlalu, berbagai persoalan menyertai pembuatan dapil di Indonesia.
Sejak Pemilu 1955, dapil anggota DPR adalah provinsi, dan sejak Pemilu 1971 hingga Pemilu ... baca semuanya
Posted on 08:39 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Pemilu dan Dikotomi Jawa – Luar Jawa
Republika, 15 November 2011
Sudah saatnya alokasi kursi menggunakan prinsip OPOVOV
Salah satu prinsip demokrasi adalah kesetaraan. Sejak Pemilu 1955, yang merupakan pemilu pertama di Indonesia, prinsip ini sudah diterapkan dalam mengalokasikan kursi untuk setiap provinsi. Tidak ada perbedaan antara Jawa yang berpenduduk padat dengan luar Jawa yang berpenduduk renggang. Semua dihitung dengan prinsip satu orang, satu suara, satu nilai alias one person, one vote, one value (OPOVOV). Saat itu, kuota yang ditetapkan adalah 300 ribu penduduk untuk satu kursi.
Dari 16 ... baca semuanya
Posted on 07:24 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Fungsi Partai Masih Keteteran
Republika, 01 November 2011
Saat orang partai sibuk ekspansi ke berbagai lembaga negara, fungsi-fungsi partai justru mengalami kemandegan. Alhasil, partai di Indonesia tak ubahnya layang-layang. Setiap saat ditengadahi rakyat karena tingkah-polahnya, tapi tak kunjung benar-benar membumi. Kian tak mengakarnya partai-partai di Indonesia, dikonfirmasi Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI).Dalam surveinya, Mei lalu, LSI mengajukan pertanyaan „Apakah Anda merasa lebih dekat dengan partai tertentu?” Sebanyak 78,8 persen atau mayoritas, menjawab „Tidak”. Hanya 20 persen yang menjawab „Ya”, dan selebihnya menjawab „Tidak ... baca semuanya
Posted on 06:54 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media