(Deutsch) Indonesien braucht mehr als symbolische Reformen!
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) Indonesien braucht mehr als symbolische Reformen!
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) Flammen über Fernost
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 18:47 in demokrasi, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Offener Brief: Tote in Indonesien – die Bundesregierung schweigt
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 11:13 in demokrasi, Surat Terbuka Bersama, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi
Mencari Dalang Jaringan Dresden
Forum Keadilan, Nomor 2, Tahun IV, 11 Mei 1995
Banyak lembaga swadaya masyarakat internasional mengaku bertanggungjawab atas demonstrasi anti Indonesia di Jerman. Bintang belum dianggap sebagai tersangka. Lantas, siapa orang Indonesia yang disangka sebagai dalang demo itu?
Zuhri Mahrus, Tony Hasyim, dan Sudarsono
Hannover Fair 1995 mestinya tempat yang menyenangkan dan membanggakan. Dalam pameran dagang itu, Indonesia merupakan negara Asia pertama yang menjadi mitra tuan rumah Jerman. Kejadian itu tepat pula saat Indonesia memasuki setengah abad kemerdekaannya.
Pameran akbar ... baca semuanya
Posted on 12:15 in demokrasi, Human Development, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Membedah Jaringan LSM Jerman
TIRAS, No. 14/THN. I/4 Mei 1995
Sejumlah organisasi pemrakarsa demonstrasi di Jerman bereaksi. Sebagian profil mereka.
Nanang Junaedi
Bentuknya tak lebih dari secarik kertas. Namun, surat protes yang dikirim Johanna Kalex kepada pemerintah Indonesia itu cukup mewakili suara para demonstran Dresden yang, awal April lalu, „mengganggu“ kunjungan Presiden Soeharto. Pimpinan organisasi Wolfpelz (Bulu Serigala) yang namanya tercantum sebagai pemohon izin resmi demonstrasi Dresden itu, mengaku „cemas“ mendengar kabar tentang buntut unjuk rasa itu di Indonesia. Sambil menjelaskan latar ... baca semuanya
Posted on 14:45 in demokrasi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media