(Deutsch) „Die Freiheit, für die wir kämpfen…“
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) „Die Freiheit, für die wir kämpfen…“
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) Osttimor: US-Außenministerin besucht junge Demokratie
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) Angesagt – aus der Arbeit von Watch Indonesia!
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) „Die Freiheit, für die wir kämpfen…“
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) Zehn Jahre in Freiheit – Christliches Bollwerk in Asien
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 01:44 in Hak Asasi Manusia, Timor Leste, Timor Timur, Masyarakat & Agama, Negara & Nation-Building, Transitional Justice
(Deutsch) Der Weg in die Freiheit
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) Angesagt – aus der Arbeit von Watch Indonesia!
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 20:14 in Agro Fuels, Aktivitas, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Human Development, Hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kegiatan Terbaru, Tanah & Hak Masyarakat Adat, Timor Leste, Timor Timur, Papua, Publikasi, Hutan hujan, Negara & Nation-Building, Transitional Justice, Lingkungan Hidup & Klima, Studi dan Laporan Watch, majalah SUARA
(Deutsch) Stabile Instabilität – Das System Xanana
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) Indonesien – Inselmosaik zwischen den Ozeanen
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
Posted on 02:20 in Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
Imajinasi Keindonesiaan Rabu
Media Indonesia, 18 Agustus 2010
Oleh Boni Hargens, Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia
Di sebuah seminar yang menarik di Berlin (Jerman) beberapa waktu lalu, diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia (KMKI), seorang mahasiswa yang hadir mengajukan pertanyaan yang sinikal: sampai kapan Indonesia bisa benar? Kata benar di sini bermakna plural sehingga jawabannya pun jamak. Namun, pertanyaan itu memaksa kita membongkar tesis tua soal apa itu bangsa. Ernest Renan (1882) dan para penganut nasionalisme konstruktivis lainnya ... baca semuanya
Posted on 00:37 in demokrasi, Indonesia, Masyarakat & Agama